Legok tapak genteng kadek

“Lamun hirup hoyong enjoy, kudu bisa praktekeun legok tapak genteng kadek ” , kata bapak warkop di obrolan tengah malam. Dengan ditemenin kopi si bapak cerita soal guyon dan falsafah hidup. Intinya mau dihujat, dicibir segimana pun, jangan pernah mempengaruhi kebahagiaan kita.

Siapa bapak warkop itu?

ada sebuah foto dipojok warkop dengan latar belakang pesawat N250 dan sejumlah karyawan PT Dirgantara Indonesia. Usut punya usut ternyata si bapak adalah mantan anak buah Pak B.J Habibie waktu beliau kerja di PT DI, membangun industri pesawat Indonesia. Ketika PT DI collaps, bapak tersebut kehilangan pekerjaannya. Tawaran dari luar negeri berdatangan mungkin dengan gaji yang menggiurkan.

Tapi karena idealisme dan kecintaan nya terhadap Indonesia, daripada membuat negara orang maju. Beliau lebih memilih berwirausaha membuka warung kopi di depan kampung Babakan Fakultas Bogor. Suka duka pasti dialami bapak itu, gua cuma tidak bisa membayangkan cercaan yang diterima si bapak yang datang dari keluarga besarnya, memilih meninggalkan kemewahan untuk mempertahankan idealismenya.

Si bapak jalan terus, dengan falsafah Legok tapak genteng kadek ( Banyak pengetahuannya atau pengalamannya), Bahwa hidup itu memang terdiri dari berbagai macam pengalaman yang harus dihadapin, jadi menurut si bapak kita harus bisa kuat mental dalam menghadapi hidup.

Baru kali ini gua dibuatkan kopi, oleh seorang teknisi jenius yang pernah membuat sejarah di Indonesia.

genteng